">

Sabtu, 14 September 2013

Hendak Ditangkap, Pelanggar Syariat Serang Komandan Wh

Do you want to share?

Do you like this story?

HENDAK DITANGKAP, GEROMBOLAN  ANEUK HARAMJADAH  PELANGGAR SYARIAT SERANG KOMANDAN WH

Lhokseumawe – Satuan Polisi Pamong Praja/Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Kota Lhokseumawe mengamankan dua pasangan non muhrim yang didudang melakukan pelangaran Syariat Islam di dua café terpisah di kawasan Jembatan Cunda, Kota Lhokseumawe, Jum’at kemarin (13/9/2013) sekitar pukul 15.40 WIB.

Operasi penertiban syariat ini juga diwarnai dengan penyerangan terhadap Komandan Satpol PP/WH Kota Lhokseumawe, Miharza, oleh salah satu pelaku pada saat pasangan non muhrim itu digiring ke Kantor Satpol PP/WH.

“Hendak dinasehati, namu pelaku justru marah-marah. Kami mencoba mengendalikan emosi pelaku, namun saya malah ditonjok oleh pelaku di bagian muka,” ungkap Miharza.

“Dia menyerang petugas, padahal di lokasi kejadian petugas tidak menyentuh pelaku dan sesuai peraturan tetap (protap) tidak ada anggota yang menyentuh pelaku. Ketika dia menyerang petugas di kantor kita, ya resikonya harus ditanggungnya,” ungkapnya lagi.

Menurut Miharza, pelaku pelanggaran Syariat Islam itu dibawa ke Kantor Satpol PP/WH hanya untuk dinasehati, setelah itu dilepaskan kembali karena mereka hanya melakukan pelanggaran ringan.

“Pelanggaran yang mereka lakukan adalah karena mereka bukan pasangan non muhrin dan etika duduknya bagaikan pasangan muhrim meskipun mereka tidak melakukan hubungan suami isteri,” terangnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh pemilik café agar menjadikan cafénya sebagaimana fungsi café itu sendiri. Ia mengingatkan kepada pengusaha café agar tidak menjadi fasilitator bagi pelaku pelanggar Syariat Islam.

Miharza menambahkan, dukungan Pemerintah Kota Lhokseumawe bagi Satpol PP/WH dalam menjalankan tugasnya sangat cukup dan insiden penyerangan terhadap petugas menurutnya bukan karena kurangnya dukungan dari pemerintah.

“Insiden penyerangan terhadap petugas sangat langka, bahkan baru kali ini ada penyerangan terhadap petugas,” jelasnya

“Satpol PP/WH tidak ada jika masyarakat Kota Lhokseumawe tidak mendukung Satpol PP/WH dalam menjalankan tugasnya. Bagi masyarakat yang mempunyai anak gadisnya mohon dijaga agar penegakan Syariat Islam ini bisa sama-sama kita laksanakan,” tutup Miharza. (AH)


Sumber : Atjeh LINK
14 september 2013

Lhokseumawe – Satuan Polisi Pamong Praja/Wilayatul Hisbah (Satpol PP/WH) Kota Lhokseumawe mengamankan dua pasangan non muhrim yang didudang melakukan pelangaran Syariat Islam di dua café terpisah di kawasan Jembatan Cunda, Kota Lhokseumawe, Jum’at kemarin (13/9/2013) sekitar pukul 15.40 WIB.

Operasi penertiban syariat ini juga diwarnai dengan penyerangan terhadap Komandan Satpol PP/WH Kota Lhokseumawe, Miharza, oleh salah satu pelaku pada saat pasangan non muhrim itu digiring ke Kantor Satpol PP/WH.

“Hendak dinasehati, namu pelaku justru marah-marah. Kami mencoba mengendalikan emosi pelaku, namun saya malah ditonjok oleh pelaku di bagian muka,” ungkap Miharza.

“Dia menyerang petugas, padahal di lokasi kejadian petugas tidak menyentuh pelaku dan sesuai peraturan tetap (protap) tidak ada anggota yang menyentuh pelaku. Ketika dia menyerang petugas di kantor kita, ya resikonya harus ditanggungnya,” ungkapnya lagi.

Menurut Miharza, pelaku pelanggaran Syariat Islam itu dibawa ke Kantor Satpol PP/WH hanya untuk dinasehati, setelah itu dilepaskan kembali karena mereka hanya melakukan pelanggaran ringan.

“Pelanggaran yang mereka lakukan adalah karena mereka bukan pasangan non muhrin dan etika duduknya bagaikan pasangan muhrim meskipun mereka tidak melakukan hubungan suami isteri,” terangnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh pemilik café agar menjadikan cafénya sebagaimana fungsi café itu sendiri. Ia mengingatkan kepada pengusaha café agar tidak menjadi fasilitator bagi pelaku pelanggar Syariat Islam.

Miharza menambahkan, dukungan Pemerintah Kota Lhokseumawe bagi Satpol PP/WH dalam menjalankan tugasnya sangat cukup dan insiden penyerangan terhadap petugas menurutnya bukan karena kurangnya dukungan dari pemerintah.

“Insiden penyerangan terhadap petugas sangat langka, bahkan baru kali ini ada penyerangan terhadap petugas,” jelasnya

“Satpol PP/WH tidak ada jika masyarakat Kota Lhokseumawe tidak mendukung Satpol PP/WH dalam menjalankan tugasnya. Bagi masyarakat yang mempunyai anak gadisnya mohon dijaga agar penegakan Syariat Islam ini bisa sama-sama kita laksanakan,” tutup Miharza. (AH)


Sumber : Atjeh LINK /
Seuramoe Mekkah

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q