Lhokseumawe - Kapolres Aceh Utara AKBP Gatot Sujono SIK mengaku akan memberi perlindungan hukum kepada wartawan acehshimbuncom Reza Angkasah yang diancam oleh oknum Tuha Peut Gampong meunasah panton Mus. “Kita akan memberikan perlindungan hukum dan saya telah melakukan kordinasi dengan Kasat Reskrim”,ujar Kapolres.
Seperti berita sebelumnya, Wartawan acehshimbun.com wilayah liputan Aceh Utara dan Lhokseumawe Reza Angkasah diancam bunuh dan dimaki oleh oknum Tuha Peut berinisial Mus dihadapan Kepala Desa dan tokoh masyarakat gampong. Selasa malam lalu, 20 Agustus 2013, terkait pemberitaan potongan dana bantuan hibah pembangunan pagar Meunasah Panton Rp 15 juta dari Rp 250 Juta yang dianggarkan melalui dana APBK tahun 2013 melalui dana Aspirasi Ketua DPRK Aceh Utara Jamaluddin Jalil Pemotongan dana tersebut dilakukan oleh tangan kanan Ketua DPRK Aceh Utara Muhammad.
Kronologis pengancaman tersebut berawal saat kepala Desa setempat M Thaib AR menelpon wartawan acehshimbun untuk hadir Ke Meunasah setempat untuk meminta klarifikasi berita terkait pemotongan dana hibah Sebelumnya, paska pemberitaan pemotongan dana hibah tersebut, oknum Muhammad telah menghubungi salah seorang keluarga wartawan acehshimbun.com dengan menyebutkan akan memanggil semua warga ke Meunasah dan nantinya wartawan acehshimbun.com akan di bunuh dan dipukul beramai-ramai.
Sesampainya di Meunasah setempat sejumlah aparatur dan tokoh masyarakat setempat sudah menunggu dan langsung meminta penjelasan terkait pemberitaan acehshimbun.com Saat wartawan acehshimbun memberikan keterangan tersebut, tiba oknum ketua pemuda langsung membentak dengan meminta KTP dan mempertanyakan wartawan acehshimbun warga mana,
“Kah pane awak dan teuh kunging KTP kah, beuk kajak perusak gampong, bek macam macam kah kupuabeh umu kuh (kamu orang mana, mana ktp kamu, jangan macam- macam kuhabisi nyawamu”.
Tiba-tiba saat itu oknum tuha Peut Mus langsung bangun dan mengancam bunuh serta memaki memaki maki, “ wartawan PKI, pue wartawan-wartawan pap ma keuh, pue yang kahebat that wartawan, ku peuabeh kah aneuk bajeng kah, PKI kah, (wartawan PKI apa wartawan-wartawan, wartawan pukik ma apa yang hebat kali wartawan, kuhabisi kamu”, ujar oknum Mus penuh emosi.
Saat itu, Kepala Desa dan sejumlah pemuda serta Tokoh masyarakat Langsung bangun dan melerai sambil menyebutkan, saya tidak suka seperti begini, dan kita duduk disini mencari solusi bukan betengkar, ujarnya sambil mengajak wartawan acehshimbun untuk duduk dikedai kopi. Saat itu, Kepala Desa M Thaib Ar yang didampingi Tokoh masyarakat Teuku Haji Tarmizi dan tuha Peut menyebutkan sangat menyesalkan makian tersebut, menurut mereka, kejadian itu diluar sepengehuan dirinya dan atas kejadian itu dirinya selaku pimpinan gampong merasa malu.
Sumber : 91.8 KISS FM Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar