">

Jumat, 23 Agustus 2013

BERITAKAN KASUS KORUPSI, WARTAWAN ACEH SHIMBUN ONLINE DIANCAM BUNUH

Do you want to share?

Do you like this story?


Lhoksukon - Seorang Wartawan media online Acehshimbuncom, Reza Angkasah, yang bertugas di wilayah liputan Aceh Utara dan Lhokseumawe diancam bunuh dan dimaki oleh oknum Tuha Peut berinisial Mus. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa malam lalu (20/08/2013) di Gampong Meunasah Panton Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.


Dihubungi The Globe Journal, Reza menerangkan bahwa kejadian itu terkait pemberitaan potongan dana bantuan hibah pembangunan pagar Meunasah Panton senilai Rp 15 juta dari Rp 250 juta. " Ya benar, ancaman datang setelah pemberitaan tentang dugaan pemotongan dana pembangunan pagar Musalla Meunasah Panton oleh seorang anggota DPRK Aceh Utara. Dana hibah pembangunan paga musalla tersebut berasal dari APBK Aceh Utara tahun 2013 sebesar Rp 250 juta," jelasnya, Jum'at (23/08/2013).

Saat itu, kata Reza, dirinya dihubungi oleh Geuchiek Meunasah Panton, M Tahib. " Pada malam Selasa 20 Agustus 2013, pukul 22:30 wib, Geuchik M Thaib menghubungi saya dan meminta untuk segera hadir di musalla setempat guna meminta klarifikasi berita tersebut. Sebelumnya keluarga saya juga ditelpon oleh tangan kanan salah seorang anggota DPRK Aceh Utara. Katanya saya akan dibunuh dan dipukul massa,"jelasnya lagi.

Ia pun menuruti permintaan M Thaib. Tiba di mushala, ternyata sudah hadir sejumlah aparatur gampong dan tokoh masyarakat setempat. Saat ia memberikan penjelasan terkait pemberitaan tersebut, tiba-tiba ketua pemuda gampong membentaknya dan meminta Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya.

"Saat saya hendak memberikan penjelasan terkait pemberitaan itu. Ketua pemuda dan oknum tuha peut mengancam saya. Kata dia begini, Kah pane awak? Toh kungieng KTP kah! Bek kajak peurusak gampong. Bek macam-macam kah ku peuabeh umu keuh (Kamu orang mana? Sini saya lihat KTP kamu! Jangan merusak desa. Jangan macam-macam kamu, saya habisi nyawa kamu!)," kata Reza menirukan ancaman ketua pemuda terhadap dirinya.

Sementara ketua tuha peut kata Reza, mengancam dengan sebutan Wartawan PKI. " Pue wartawan-wartawan pap ma keuh. Pue yang ka hebat that wartawan, ku peuabeh kah. Aneuk bajeung kah. PKI kah! (wartawan PKI! Apa wartawan-wartawan. Apa hebat kali wartawan, kuhabisi kamu. Anak haram kamu, PKI kamu!)," jelas Reza mengutip makian dari Mus.

Setelah makian dan ancaman itu, Geuchik Meunasah Panton M Thaib dan tokoh masyarakat lainnya langsung bangun dan berusaha mendinginkan suasana. Dan kemudian mengajak Reza untuk ngopi di salah satu warung gampong setempat. Dalam kesempatan itu, kata Reza, M Thaib dan tokoh masyarakat gampong Teuku H Tarmizi dan anggota tuha peut lainnya menyesalkan kejadian tersebut. []

Sumber : The Globe Journal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q